Ketertarikan Saya dalam bidang Elektronik dan IT dimulai sejak masa sekolah di SMP. Tidak banyak referensi yang bisa di dapat pada masa itu. Hanya dari Tabloid yang terbit 2 minggu sekali, itupun dengan meminjam dari teman yang anak seorang dokter (orang kaya). Menjelang tamat dari SMP pernah berniat untuk melanjutkan sekolah kejuruan yang ada jurusan Elektronika dan sempat mengutarakannya ke orang tua. Tapi tidak mendapat jawaban karena saya tahu ortu terbentur dengan biaya yang tidak sedikit pada waktu itu (butuh biaya indekos, bayar sekolah, biaya hidup), ortu hanya seorang buruh harian. Sekolahnya juga tidak ada di daerah saya (negara jembrana), adanya di denpasar, surabaya, yogyakarta. Itu yang saya tahu dari info guru saya di SMP.
Dari pada tidak sekolah dengan berbagai pertimbangan saya melanjutkan ke SMEA di kotaku. Seiring berjalannya waktu semasa sekolah itu aku belajar elektronika secara otodidak, belajar lewat buku yang aku dapat di emperan toko ataupun pasar senggol (pasar malam). Sukses merakit sendiri beberapa radio, tape, amplifier yang lagi ngetrend pada masa itu. Setamat dari SMEA bingung mau kerja apa, melamar kerja juga sangat sulit. Pernah ditawari oleh saudara yang seorang PNS dan cukup dekat dengan orang berpengaruh untuk jadi PNS atau Polisi, tapi tidak ada dukungan dari orang tua akhirnya pupus sudah.
Singkat cerita mulailah aku merantau ke Denpasar dan mengawali karirku menjadi kuli bangunan, dan sampai sekarang ini saya adalah seorang Pekerja Pariwisata yang terdampak dari musibah global Covid-19. 10 bulan sudah Pandemi sejak post ini saya buat. Dan kini Back to Basic lagi. Meburuh dan Mekuli demi sesuap nasi.
- Yesterday is history, tomorrow is a mystery, today is a gift of God, which is why we call it the present – Bill Keane